Baru ada detik setelah Gian mengucapkan sesuatu yang amat sensitif pada diri Gina, gadis itu memberikan reaksi.
"Nggak!!! A-apa aja ... apa aja kak, asal jangan gelangnya." Serak sekali Gina berujar, bahkan suara gadis itu tujuh puluhpersen sudah berupa bisikan yang dipaksa untuk keluar.
Kepala Gina menggeleng pelan, gadis itu meringsut mundur kala merasakan bahwa Gian mendekati tubuhnya. Mata Gina sudah sepenuhnya tidak bisa untuk melihat dengan jelas. Gadis itu hanya bisa merasakan apa yang sedang emndekatinya saat ini.
"Mana tangan kamu?" tanya Gian datar. Remaja laki-laki itu benar-benar seperti sosok seorang predator yang ingin memangsa buruannya.
Gina kembali menggeleng, gadis itu membawa tangannya yang dilingkari gelang ,menuju ke arah dada. Memeluknya, berusaha menyembunyikannya dari Gian.
"Siniin tangan kamu, Gina!!" bentakan tesrsebut keluar beserta dengan tangan Gian yang menarik sebelah tangan Gina yang terdapat gelang disana.