'Brukk'
Untuk yang kesekian kalinya untuk hari ini, tubuh Gina terus saja terlempar ke bawah. Berbenturan dengan kerasnya lantai dan juga aspal pasti mennghasilkan beberapa lebam biru yang berada pada sekujur tubuhnya nanti.
Nafas Gina terengah, ia baru saja diseret dari depan rumah hingga ke dalam kamarnya sendiri. Sebab tubuhnya yang terlalu sakit, Gina bahkan sudah tidak bisa lagi untuk merasakan apa-apa selain fokusnya kepada sakit yang berpusat pada perutnya saat ini.
Bahkan darah yang semakin banyak membasahi perbannya tak lantas membuat Gijna dapat merasakan rasa sakit sesakit pada perutnya kali ini.
"Kakak kasih kamu waktu buat jujur, ngaku semua kelakuan kamu di depan kakak sekarang." Gino berucap rendah yang masih disertai geraman seusai laki-laki itu menutup pintu kamar Gina.
Langkah kaki Gino semakin mendekati Gina yang kini tengah berusaha untuk duduk seraya mencengkram kuat perutnya.