"Ikut sama gua, atau dua kakak kembar lu bakal ada dalam bahaya."
Rahang Gina mengeras, apa yang barus saja dilontarkan seorang laki-laki yang entah kenapa bisa lolos dari beberapa bawahan milik Nevan sampai bisa masuk ke dalam kamar rawatnya. Meski erasa takut akan keadaan Gian dan Gino mulai menggerayangi hatinya.
"Heh sialan, lu pikir gua bakal percaya sama apa yang lu ucapin tadi? Mimpi aja lu yang puas sana," balas Gina gamblang.
Dalam hitunmgan detik Gina bisa berubah menjadi sosok yang amat berbeda. Seorang gadi yang amat rapuh dan tengah menangis beberapa menit yang lalu searang telah digantikan seorang Gina yang sedang memakai sebuah topeng.
"Sekali lagi, ikut sama gua atau dua kakak kembar lu bakal berada di ujung kematian." Si laki-laki mengulang apa yang baru saja ia katakan sebelumnya, mempertegas kepada Gina atas ultimatum yang telah ia berikan.
"Mau lu apain kak Gian sama kak Gino?"
