"Korban perceraian?" ulang Gina saat baru saja mengetahui satu fakta tentang Viona. Nadanya terkesan amat lirih, bahkan hingga hatinya terasa diremat kuat oleh sesuatu yang dinamakan sebuah simpati.
Merasakan apa yang gadis itu rasakan, sebuah rasa sakit yang nyata. Pengalaman tidak mengenakkan pada masa kecil mereka.
"Viola atau Viona ini harus nerima perpisahan orang tuanya yang memang nggak pake cara baik-baik. Waktu itu kita memang udah mulai kehilangan kontak, tapi gua tau kalau semenjak itu sikap dia jadi aneh."
Nevan terus saja menggulir kebawah bagaimana catatan-catatan mengenai Viona. Gadis yang Gina sebut sebagai orang jahat.
"Itu kenapa gua langsung percaya tanpa mikir dua kali sama apa yang lu ceritain tentang Viona. Karena gua sendiri pernah beberapa kali ngeliat dia pacaran sama cowok yang beda." Masih mempertahankan wajah seriusnya, Nevan sedikit melirik ke arah kirinya.