Rahang Gina terkatup rapat, berusaha mencerna ucapan Nevan di tengah kepalanya pemikirannya yang kacau. Sampai kepalanya terangkat, membalas tatapan Nevan yang memandangnya menggunakan sorot mata penuh ketegasan.
"Lu boleh hancur, tapi lu nggak boleh berhenti buat jadi orang yang kuat."
Sebelah tangan Nevan, laki-laki itu gunakan untuk menyelipkan rambut bagian depan milik Gina. Menampilkan wajah seorang gadis cantik yang ditutupi oleh kesakitan yang nyata.
"Perjuangan lu udah sampe sini, Gina. Dan selama itu pula, lu beneran jadi orang kuat yang mampu bertahan sampe sekarang," ujar Nevan bergetar.
Matanya mulai memanas dengan bibir yang terkulum kedalam. Berkali-kali Nevan menelan ludahnya susah payah berharap agar rasa mengganjal di tenggorokannya menghilang, Jangan sampai tangisan itu menyeruak keluar disaat ia ingin kembali meyakinkan Gina.