Pagi sudah menjelang, memberikan sapaan kepada dunia bahwa hari yang baru telah dimulai. Begitu pula dengan apa yang terjadi di rumah besar keluarga Adhitama.
Gino yang tengah berjalan pelan menuruni tangaa masih dengan baju tidurnya terheran melihat Gian sedang menyiapkan sarapan di atas meja makan.
"Kakak masak?" Pertanyaan itu tanpa bisa ditahan lagi keluar begitu saja dri mulut Gino. Setelah kejadian Gina yang terkena serangan panik hebat waktu itu, mood Gian untuk memasak tidak cukup baik untuk melakukan itu semua.
"Iya, kakak pagi ini nggak tahan buat nggak masak. Coba kamu bangunin Gina di atas, kita makan bareng-bareng."
Bahkan warna suara dari kakak kembarnya tersebut menunjukkan kehangatan, aura positif akan kebahagiaan menguar begitu saja memenuhi seisi rumah kediaman Adhitama.