Suzy menggerakkan kakinya gelisah, ia tidak berani menatap mata dari kekasih Buana yang sekarang. Bahkan gadis itu sampai mencengkram erat rok rample abu-abu miliknya entah karena alasan apa, tapi saat ini Suzy terasa amat gelisah.
Sedangkan di lain sisi, Gina yang sedaritadi memperhatikan denngan pandangan tidak luput dari Suzy yang terlihat gelisah, langsung saja menatap seorang gadis yang tadi membawa-bawa nama seorang lelaki berengsek bernama Buana.
"Kenapa diem aja? Katanya mau pulang, cepetan ... bentar lagi Buana kesini dan gua harus duduk berdua sama dia," titah perempuan tersebut arogan.
Suzy yang tahu bahwa perempuan itu jelas-jelas mengusir dirinya, berniat berdiri meninggalkan kursi yang sedaritadi ia duduki bersama Gina. Ia juga berniat membawa Gina secara paksa, jika tidak ingin pulang jangan sampai berada disini.
"Ayo, Gin."