"Silakan masuk, tuan muda."
Di depan sana, berada sedikit jauh dari rumah sakit sebuah mobil mahal tengah menunggu sang tuan untuk segera dinaikinya. Mengantar seseorang tersebut kemana saja yang tuannya inginkan.
Wajah murung yang terpatri di seluruh ekspresi wajah Nevan, menjadi pandangan yang menyedihkan pada malam hari di kota ini.
Dengan perlahan, Nevan memasuki mobil yang pintunya sudah dibuka oleh supir pribadi miliknya.
Nevan diperlakukan seperti pangeran. Uang yang dihasilkan dari kedua orang tuanya dapat membuatnya hidup nyaman dan juga bermanja-manja ria. Memberikan kebahagiaan yang diidam-idamkan semua orang.
Namun ternyata, kehidupannya yang bergelimang harta tidak membuat seorang Nevan Luiz Anderson merasa bahagia. Ia tidak munafik dengan uang yang terus mengalir dan memberikannya hidup yang layak itu sesuatu yang patut disyukuri.