"Gina, masuk. Kamu masih belum sembuh, udara malem dingin."
Sang empu yang dipanggil tidak menoleh sama sekali. Menghiraukan apa yang baru saja terdengar oleh telinganya dan melupakannnya seperti tidak pernah terucap dari siapapun.
"Kamu nggak boleh kayak gini, Gina. Coba sekali aja kamu ngertiin kakak terus sambut Viona. Mumpung pacar kakak masih disini, kita obrolin bareng-bareng," ujar Gino berusaha membuat Gina paham akan keadaan mereka bertiga saat ini.
"Bilang ke dia, apa yang bikin kamu nggak nyaman sama Viona. Kita obrolin semua sampe selesai, kalau pun Viona ngaku apapun itu yang terus bikin kamu nganggap dia orang jahat, kakak bakal berusaha buat ngelepasin dia, oke?"
Gino berjalan pelan ke arah Gina yang kini sedang duduk di kursi balkon kamar rawat Gian. Sedari tadi gadis itu terus saja melamun, menghindari Viona yang masih berada di dalam.