"Turunin gua disini," pinta Gina saat jarak dirinya juga Nevan berada beberapa langkah lagi menuju pintu rawat yang terdapa kedua kakak kembarnya di dalam.
Sesudah Nevan menurunkannya dan kaki Gina sudah mendarat di atas lantai, lantas Nevan tidak membiarkan tangan Gina lepas dari pegangannya. Hal itu sontak saja membuat dirinya menoleh ke arah Nevan bingung akan kelakuan laki-laki tersebut.
"Udah nggak ada yang sakit lagi, kan?"
Gina tersenyum mendengar nada khawatir yang keluar dari mulut Nevan dan diberikan kepadanya. Baru dua hari mereka bertemu, tapi Gina sudah tahu bagaimana sifat Nevan walau tidak semua tentunya.
Tidak ingin berbohong kepada orang yang amat tulus kepadanya, pada akhirnya Gina berucap tanpa kebohongan sama sekali.
"Badan gua masih lemes, kepala gua masih sakit, mata gua masih burem, perut gua juga masih sakit walau nggak sesakit kemaren. Tapi setidaknya gua lebih baik daripada sebelumnya, makasih."