"GINA!!!" reflek Gino membentak.
Membuat tubuh seseorang yang dipanggil itu tersentak kecil.
Sekilas Gina menatap ke arah Gino dengan tatapan tidak percaya. Jari-jari tangannya mulai bergetar kecil beberapa detik setelah bentakan sang kakak keluar begitu saja. Gina tetap mempertahankan ekspresi wajahnya agar tetap dingin di depan Viona yang tengah menunduk.
Rahang Gina terkatup rapat antara menahan amarah serta rasa terkejut karena bentakan dari kakaknya. Kedua tangannya mengepal di samping badan, menatap Viona nyalang dengan matanya yang memerah. Entah karena menahan tangis atau karena terlampau marah.
Di sana, tepat di depan Gina, pundak Viona terlihat bergetar seperti orang yang sedang menangis. Dan ternyata benar, sesaat setelah Gino mengangkat wajah itu agar bisa melihat wajah sang kekasih, rembesan air mata terlihat membasahi pipi Viona.