Hati Suzy menghangat.
Pupil matanya bergetar menatap Gino terharu, sedangkan Gino kembali memejamkan matanya karena tidak bisa terlalu lama untuk membuka mata. Sekarang Suzy benar-benar ingin mengeluarkan tangisnya dalam makna lain.
Walaupun sifat Gino banyak sekali berubah semenjak insiden kebakaran satu tahun lalu, namun Gino yang selalu memiliki hati lembut dan tidak ingin menyakiti siapapun tidak akan pernah hialng dari dalam diri lelaki tersebut.
"Kakak pegangan yang kuat," intruksi Suzy kala dirinya sudah bersiap untuk menyusul Gian yang sudah jauh berada di depan.
Tanpa diberitahu pun, Suzy sudah tahu ke arah mana Gian melangkah.
"Maaf ... "
"Hm?" Dalam perjalanannya ingin menuruni tangga guna menuju ke garasi, Suzy menghentikan langkahnya kala suara lirih Gino kembali terdengar.
"Lain kali, kapanpun itu. Kakak yang bakal ngegendong kamu. Bukan kamu yang ngegendong kakak kayak sekarang."