"Nggak Mama nggak sakit," balas sang Mama masih dengan suara seraknya yang bertambah serak kala wanita tersebut baru saja mengeluarkan air matanya.
Gian, Gino, maupun Gina yang berada disana masih mempertahankan tatapan khawatirnya, satupun dari mereka tidak ada yang menganggap bahwa Mama mereka merupakan sesuatu yang benar.
Karena memang dilihat dari sisi manapun sang Mama kini tengah sakit.
"Mama cuma lagi bahagia aja." Sampai kalimat tersebut keluar, baru pada saat itu ketiga anak kembar keluarga Adhitama masing-masing mengerutkan dahi mereka bingung.
"Mama bahagia ... kalau Mama sakit kayak sekarang? Makin Mama sakit makin Mama bahagia gitu?" Tutur kata polos yang sang Mama terima dari anak perempuannya sontak saja membuat sebuah tawa kecil keluar di tengah air mata haru akan bahagia yang masih saja mengalir.
"Nggak gitu, Gina. Mama bahagia ternyata pas Mama sakit kayak sekarang masih ada kalian yang ngerawat Mama, berusaha buat Mama sembuh lagi kayak semula."