"Gua paham semua rasa sakit yang udah dunia kasih ke lu itu nggak bisa lagi dihitung saking banyaknya. Bahkan gua aja nggak pernah bisa ngebayangin rasa sakit yang selama ini lu alami, Gina."
Melihat bagaimana seseorang yang amat rapuh di dunia untuk pertama kalinya, berhasil membuat Gino jauh lebih mensyukuri hidupnya yang penuh rasa kesepian. Hidupnya yang dulu selalu ia pikiur merupakan kehidupan yang tidak diharapkan.
Gelap dan sesak, namun ternyata melihat bagaimana Gina yang memiliki kehidupan jauh lebih mengerikan seperti ini menghasilkan sebuah penerangan dalam kegelapannya.
Memberikannya kesadaran bahwa masih banyak hal yang bisa ia lakukan untuk bahagia selain terfokus kedalam rasa sakit yang dinamakan sepi.
Masih banyak celah dan lorong yang dapat ia pilih sebagai kebahagiaan daripada tetap berdiam diri yang lantas membuat mindsetnya terkurung dalam kesedihan dunia yang ia rasakan.
