Pelayanan Panas
Para wanita mulai memainkan perannya menyentuh bagian tubuh Rigma. Tangan halus mereka menyentuh area terlarang dengan lembut. Gerakan naik turun sambil memijat sesekali dilakukan secara berulang dan bergantian. Benda tumpul di selangkangan Rigma semakin mengeras. Seakan ingin memberontak dengan urat-urat yang menonjol.
Para wanita bisa merasakan betapa keras dan kekarnya benda itu. Kedua wanita terapis yang melayani Rigma menggigit bibir bawah ketika menggenggam benda tumpul tersebut. Tangan Rigma juga ikut bertamasya ke tubuh para wanita terapis yang sudah melepaskan pakaiannya. Nafas para terapis cantik mulai berat. Wajah mereka juga memerah.
Mereka tak kuasa menahan diri hingga mulut mereka melahap benda tumpul milik Rigma. Suara desahan mulai terdengar dari mulut Rigma. Ia hanya pasrah ketika benda tumpul miliknya dikuasai para terapis cantik.
"Aahhh… sial… kalian memang nakal."
