Pukulan Telak
Serangan sabit dini yang hendak membelah tubuh jehar menjadi dua berhasil dilancarkan. Namun serangannya terhenti ketika ujung sabit peraknya menusuk tangan rigma hingga mengeluarkan darah.
"Eh…!? Etranger pencuri…?"
"Pak tua… bisakah kau menyingkir sebentar… dan jangan lupa bawa tanganmu yang terpotong… karena aku akan menyembuhkanmu nanti…"
"Ba-baik…!"
Setelah melihat jehar menjauh, rigma bisa kembali fokus pada dini yang mengeluarkan kekuatan aslinya.
"Dini… semuanya sudah berakhir… jadi… KEMBALILAH PADAKU…!!"
*shing…*
Ikatan dini dengan rigma sebagai senjata dan pemilik membuat sang senjata menjawab panggilannya. Tubuh dini memancarkan sinar yang amat terang dan berubah menjadi sabit perak besar. Rigma pun menggenggam dengan erat sabit perat yang merupakan perwujudan dari dini.
"Apa kau sudah sadar…?"
"Eh…? Tuan…!? Apa yang terjadi…?"
"Baguslah…"