Anggota Eksekutif
Di bawah sinar rembulan yang masuk melalui jendela ruang rawat inap, rias melihat sosok akbar. Akbar menggunakan topeng dan jubah, namun gelombang jiwanya membuat rias bisa langsung mengetahui identitasnya.
"Kamu benar-benar gila…"
"Aku memang sudah terlanjur melakukan hal gila… tapi aku tidak menyangka kamu juga melakukan hal lebih gila untuk membantu vina…"
"Eh….?"
"Kau tahu… aku sudah membaca bagian paling penting di kontrak sihir perbudakan yang kamu tanda tangani… kamu di sana menulis syarat khusus… dimana afian tidak boleh melibatkan vina… bukan…?"
"Ka-kamu…! Apa yang lain juga tahu soal hal ini…!?"
"Ah iya… soal ini cuma aku yang tahu… karena kebetulan mataku melirik ke arah kontraknya sebelum hancur…"
"Fiuh…"
Akbar hanya bisa tersenyum melihat betapa polosnya wajah rias ketika merasa malu. Kemudian akbar menjelaskan semua situasinya pada rias agar tidak terjadi kesalahpahaman.
"Mustahil… jadi… ketua masih hidup…?"