Berburu Informasi
Rigma terdiam di suasana hening pagi itu, ia tidak menyangka ada pesan darurat yang masuk ketika dirinya sedang mabuk. Lantai yang menjadi pijakan kakinya retak, namun rigma berusaha untuk menahan amarahnya sebisa mungkin. Semua orang akan terbangun bila rigma kehilangan kendali emosinya.
'Aku harus tenang… kalau aku menanganinya dengan emosi… semua orang akan mengetahuinya… pertama aku butuh beberapa orang sebagai bantuan… seseorang yang bisa dipercaya…'
Rigma pun keluar dari laboratorium kecil dan melihat ling nai dan asrea keluar dari kamar. Sesuatu yang dibutuhkan datang dengan sendirinya hingga membuat rigma tersenyum.
"UWAAAA…!! Jadi begini rasanya terbang…!"
Ling nai untuk pertama kalinya terbang menggunakan sayap jiwa seperti burung. Namun kecepatan terbang rigma dan asrea harus mengimbangi ling nai yang baru pertama kali terbang.
"Rigma… apa tidak masalah terbang dengan kecepatan seperti ini…?"