Chereads / ATMA-TRUTH OF SOUL / Chapter 74 - Gadis Rambut Merah

Chapter 74 - Gadis Rambut Merah

Harun : Rasa Gugup

Awalnya kehidupanku sangat normal ditemani oleh kedua orang tuaku. Teman-temanku juga orang biasa yang suka hidup dengan damai. Namun sejak pertemuan pertamaku dengannya, semua hal normal di sekelilingku menghilang. Aku terseret dalam insiden retakan dimensi yang membuatku berhadapan dengan 2 monster dimensi tingkat tinggi. Kemudian aku ikut menjadi anggota laboratorium ilegal yang didanai para mafia dunia bawah. Aku juga dipaksa menerima kenyataan soal kedua orang tuaku yang terlibat dengan kelompok teroris.

Semua kenyataan pahit yang merusak kedamaian dalam kehidupanku akhirnya tertelan mentah-mentah ke dalam ragaku. Tapi aku sama sekali tidak sedih ketika mengalami begitu banyak hal yang merusak kehidupanku. Aku memang menyesali beberapa hal yang menghilang dari kehidupanku. Namun aku sama sekali tidak merasa sedih atau putus asa ketika kehidupanku berubah 180 derajat.

"Jadilah wanita yang kuat…"

Itulah pesan ibuku yang selalu membekas di dalam lubuk hatiku, aku harus menjadi wanita sekuat ibuku.

"Hadapi masalah dengan senyuman…"

Itu kata-kata penyemangat dari ayahku yang terus terdengar di dalam kepalaku ketika diriku terkena masalah. Kedua pesan itu yang menjadi pilar penyangga senyuman dan semangat di dalam diriku. Hingga akhirnya aku mencapai posisi yang jauh lebih tinggi dari kedua orang tuaku dalam waktu kurang dari 1 bulan. Bahkan kekuatanku sebagai pemilik jiwa pengelana telah diakui oleh pendiri kelompok revolusioner.

"Kau akan jadi ujung tombak dalam perang kali ini…!"

Kata-kata penyemangat yang membuat rasa percaya diriku meningkat secara drastis keluar dari mulut pembimbingku. Pembimbingku adalah Steven Teralogi, pendiri kelompok revolusioner yang juga dijuluki bencana berjalan. Beliau yang membuatku berdiri di medan perang sebagai pimpinan pasukan sekaligus membantu pemulihan barisan depan. Namun musuh yang aku hadapi jauh lebih kuat dari perkiraan dan membuat satu pengawalku tewas.

"Jadi mana mungkin aku duduk diam di bawah perlindungan pohon dunia ketika melihat rekanku tewas dengan cara yang mengenaskan…!!"

Awalnya aku merasa gugup karena ini perang pertamaku sebagai kelompok revolusioner. Tapi aku sudah dilatih untuk tidak ragu dalam membunuh ketika pertarungan hidup dan mati. Itu sebabnya sekarang aku berhadapan dengan etranger terkuat di Indonesia. Jantungku terus berdebar-debar karena ingin tahu bagaimana hasil pertarungan kami. Rasa gugup dalam diriku menghilang dan berganti dengan semangat bertarung.

"Kau wanita yang menghalangiku di pulau randayan…! Dulu kau beruntung karena orang yang lebih kuat dari Jenderal aldiano melindungimu… tapi sekarang kau akan mati karena keluar dari perisai pelindungmu yang keras itu…!"

Aku mengeluarkan para penjaga yang terbuat dari angin untuk melindungi bagian belakangku. Lawanku juga mengeluarkan kekuatan terbesarnya dan berhenti mengejar tuan tano yang memang sibuk mengendalikan boneka. Sebagai gantinya wanita bernama angel yang menghadapi tuan tano untuk menghentikan pasukan boneka.

"Aku harus mengakhiri ini dengan cepat…!"

[Tongkat Ireng Putih]

"Artifak ya…"

[Tongkat Permata Castinal]

Aku tidak mau kalah dan langsung mengeluarkan tongkat sihir terkuat milik Eberon. Tongkat milik lawanku menyerang secara tiba-tiba hingga membuat 2 penjaga angin melindungiku.

*JTAM…!*

Tidak berhenti sampai disitu, pukulan kedua dari tongkat milik antonio pun melayang dari atas. Namun kali ini aku yang menahannya sendiri menggunakan sihir angin hingga membuatnya terpukul mundur. Aku tidak menyangka pukulan dari sebuah artifak bisa seberat itu, biasanya artifak memang memiliki kemampuan unik. Tapi bukan berarti kemampuan uniknya membuat artifak tersebut menjadi sangat kuat.

"Kalau sudah begini aku tidak bisa setengah-setengah ataupun menghemat tenaga…"

"Itu harusnya kalimatku…! Penjaga anginmu sungguh merepotkan… Eberon…"

Eberon yang tadinya diam di dalam tubuhku, tiba-tiba tersentak oleh perkataan antonio. Aku bisa merasakan eberon sedang terkejut karena suatu hal.

"Eberon ada apa…?"

'Nona… sensasi ini… aku pernah merasakannya… mungkin sewaktu aku masih memiliki tubuh fisik… jiwa pengelana yang dimiliki lawan anda kemungkinan salah satu dari 13 raja… sang raja iblis penguasa kegelapan…'

"Raja iblis…!?"

'NONA KEKUATAN PENUH…!!!'

Eberon terdengar panik dan mengalirkan seluruh energi jiwa miliknya kepadaku. Tubuhku mulai kesulitan mengatur energi jiwa yang keluar secara berlebihan.

"Oi oi…! Energi jiwa macam apa itu…!"

Antonio langsung melesat secepat mungkin untuk menerobos penjaga angin milikku. Namun kekuatan penjaga angin meningkat pesat akibat energi jiwa yang diberikan oleh eberon. Tano yang menyadari keanehan dari harun segera mengambil alih komando dan menyuruh pejuang kelompok revolusioner untuk mundur. Lalu ia bisa menggantikannya dengan boneka besi tak bernyawa yang lebih kuat dari manusia biasa.

*tang tang tang… sring… dush…!*

Pedang penjaga angin beradu dengan tongkat artifak milik antonio beberapa kali hingga akhirnya keduanya saling mendorong. Aku yang tidak bisa mengontrol energi jiwa terus merasakan sengatan listrik mengalir ke seluruh tubuhku.

"Sialan…! Kalau dia meledak… seluruh kota dan etranger kelas 1 akan musnah…"

[Holy Chaos]

Antonio mengalirkan energi jiwa elemen cahaya yang dipadukan dengan elemen kegelapan ke dalam tongkatnya. Tongkat artifaknya pun mengeluarkan cahaya gelap aneh yang membalut seluruh bagian tongkatnya.

"Tidak ada waktu lagi…!"

*swing…*

Aku tidak menyangka dengan sekali ayunan tongkat, antonio berhasil menghancurkan 1 penjaga angin milikku. Namun aku tahu satu hal, setiap ayunan tongkatnya jelas memakan energi jiwa yang sangat besar. Sebab aku bisa merasakan energi jiwa yang sangat pekat pada tongkatnya. Antonio dengan cepat menghancurkan setiap penjaga angin yang melindungiku hingga akhirnya ia berhasil mendekat.

"MATILAH…!!"

Rasa sakit yang luar biasa kembali menyerang tubuhku ketika antonio berhasil menghancurkan seluruh penjaga angin. Aku yang sedang merasa kesakitan hanya bisa pasrah menerima keadaan dimana tongkat antonio pasti berhasil mengenaiku.

"Aaaaa….!!!"

*ting…*

Saat aku hampir meledak akibat kelebihan kekuatan jiwa, tiba-tiba sosok wanita muncul dan menghampiriku dari langit. Sosok wanita berwajah cantik dengan rambut merah mempesona yang dihiasi mahkota perak. Tangan lembut wanita berambut merah menyentuh wajahku yang sedang menatap ke arahnya. Aku hanya bisa memejamkan mataku ketika merasakan kelembutan sentuhan tangannya.

'Biarkan aku membantumu gadis kecil…'

Rasa nyaman tiada tara membuatku terlena dan aku pun hanya bisa mengangguk untuk menjawab pertanyaannya.

'Sekarang buka matamu dan atur lagi energi jiwa yang diberikan oleh eberon…'

Secara ajaib energi jiwa yang tadinya tak terkontrol menjadi sangat mudah untuk dikendalikan. Malah aku merasa seperti bersatu dengan energi jiwa tersebut hingga membuatku naik ke level yang lebih tinggi. Senyuman muncul menghiasi wajahku yang melihat tongkat antonio hampir mengenai tubuhku.

[Perwujudan Jiwa]

Lonjakan 2 Peri

Ledakan energi jiwa yang dibalut oleh cahaya hijau membuat semua orang tercengang. Ledakan energi jiwa milik harun juga membuat antonio terhempas beberapa meter dan sempat membuat peperangan terhenti untuk beberapa detik. Rigma yang berada di landasan pesawat di pesawat induk pun ikut merasakan tekanan energi jiwanya.

"Ini… bukan energi jiwa biasa… apa yang sebenarnya terjadi di barisan depan ibukota…?"

Rigma tidak bisa melihat pertarungan di ibukota sebab sinyal dari drone terputus. Ia pun mengaktifkan sayap jiwa untuk terbang ke ibukota dan memastikan dengan mata kepalanya sendiri.

'Oi bocah… aku rasa tindakanmu kurang tepat… dari hasil pemantauan melalui drone… aku sangat yakin gadis kecil bernama harun itu memiliki kelas raja di tubuhnya… kalau iya… berarti dua kelas raja akan bertarung… dan itu bukanlah sesuatu yang baik…'

'Dari mana kau tahu dua kelas raja akan bertarung…?'

'Iblis yang ada di tubuh pria bernama antonio… kemungkinan besar adalah raja iblis yang pernah aku hancurkan dulu…'

'Raja iblis…?'

'Iya… aku dulu pernah mengalahkannya sekali… tapi itu tidak penting… yang terpenting… saat dua kelas raja beradu kekuatan dengan kekuatan penuh… kemungkinan gelombang akibat beradunya dua kekuatan tersebut akan dirasakan oleh dimensi lain… yang artinya dapat memicu retakan dimensi…!'

'Hanya retakan dimensi…?'

'Dasar bodoh….! Kalau hanya monster dimensi tingkat rendah yang muncul aku tidak mungkin sampai bicara padamu…!'

'Jangan bilang…!'

'Benar… meski kemungkinannya hanya sekitar 30%... tapi kalau sampai terjadi... monster dimensi yang kalian sebut peringkat SSS akan muncul…'

'Itu sih namanya bukan bahaya lagi…!'

Rigma memaksimalkan kecepatan terbangnya untuk mencapai area ibukota. Monster dimensi peringkat SSS bukan sesuatu yang bisa dilawan tanpa persiapan. Setiap pertempuran yang melibatkan monster dimensi peringkat SSS selalu memakan korban jiwa. Bahkan tidak semua peringkat spesial bisa menangani serangan monster dimensi peringkat SSS.

"Kasus terparah akibat monster dimensi peringkat SSS adalah kematian jutaan orang… sial… semoga masih sempat…!"

Di barisan depan ibukota, dimana ledakan besar terjadi akibat perubahan energi jiwa milik harun. Secara bertahap kabut akibat ledakan mulai menghilang hingga membuat sosok di tengah pusat ledakan terlihat. Rambut hijau muda yang bersinar menghiasi kepala wanita yang muncul dari pusat ledakan. Bola mata berwarna merah delima dengan gaun hijau yang menutupi tubuhnya hingga sebatas lutut menambah kecantikannya. Kulit putih dan kuping yang runcing serta sayap kupu-kupu yang bersinar membuatnya terlihat seperti peri yang anggun.

'Sekarang kekuatannya telah stabil dan tingkat kekuatannya jadi 1 level diatasmu boy…'

'Apa yang sebenarnya terjadi…?'

'Dia mendapat jiwa pengelana kedua…'

'Heh…!? Di saat seperti ini…!? sial…!'

Antonio langsung mengalirkan energi jiwanya ke dalam tongkat untuk membuatnya memanjang ketika diayunkan. Harun hanya menoleh dengan wajah datar ke arah tongkat antonio yang memanjang dan mengarah padanya. Lalu secara ajaib muncul sebuah pedang merah di tangan kanan harun yang diulurkan ke atas. Raja iblis pun menyadari bahaya dari kekuatan pedang merah di tangan harun.

'Boy…! Menghindar…!! Tinggalkan tongkatmu…!'

'Apa…!?'

*swing…*

Sebuah cahaya hijau muncul bersamaan dengan ayunan pedang merah di tangan harun. Tebasan pedang harun berhasil membekas sejauh puluhan kilometer hingga membuat beberapa gedung yang ada di jalur tebasan runtuh.

"Kenapa bisa musuh mendapat kekuatan sebesar ini…!? Kalau sudah begini…!"

'Perhatian untuk para etranger dan tentara sukarelawan barisan depan yang masih bertarung…! Harap semuanya mundur…! Ini keadaan darurat…! Semuanya harus mundur ke lokasi yang telah ditentukan…!!'

Antonio terpaksa menyuruh pasukan etranger dan sukarelawan untuk mundur karena keadaan darurat muncul. Angel dan tano menghentikan pertarungan karena melihat situasinya tidak menguntungkan bagi kedua belah pihak. Apalagi angel tahu sekarang ia harus memprioritaskan keamanan para etranger dan tentara sukarelawan. Antonio merasa sedikit lega ketika melihat angel mengambil keputusan yang tepat.

"Oi iblis tua… kita kehabisan cara… sekarang atau tidak sama sekali…!!"

'Kau ini memang tidak sabaran boy… tapi khusus untuk kali ini aku izinkan… tapi aku tidak akan bertanggung jawab kalau nanti terjadi sesuatu yang tidak kau inginkan...'

"Kalau begitu aku tidak akan menahan diri…!"

[Armor Raja Iblis : Regulus]

"Lalu ditambah dengan…!"

[Behemot]

Langit tiba-tiba semakin gelap dengan angin dingin yang berhembus ke arah antonio. Sebuah gerbang hitam dengan ukiran penuh tulang belulang muncul tepat di atas antonio.

Bersambung…