Chereads / The Barista's Love Coffee / Chapter 2 - Kopi Pesanan Axel

Chapter 2 - Kopi Pesanan Axel

Aisyah berjalan meninggalkan pusat perbelanjaan tersebut. Dia kemudian kembali memesan ojek online untuk dinaiki menuju tempatnya bekerja yang tidak terlalu jauh dari pusat perbelanjaan tersebut, mungkin hanya membutuhkan waktu sekitar 10 sampai 15 menit untuk sampai di cafe tempatnya bekerja. Dia sengaja datang lebih awal karena dia berniat untuk membeli makan siang yang tidak jauh dari tempatnya bekerja yaitu bakso malang kesukaannya. Sejak kecil Aisyah adalah penggemar makanan daging bulat ini terutama bakso malang karena menurutnya bumbunya berbeda dari bakso malang biasa.

Setelah selesai menikmati bakso Malang dan jus jeruk kesukaannya, Aisyah kemudian berjalan ke arah kafe di mana dia bekerja. Masih tidak terlalu ramai jika di siang hari, kebetulan hari ini dia Shift siang hingga malam, biasanya jam kerjanya bergantian seminggu masuk siang, seminggu masuk pag. Paling pagi pun kafenya buka diatas jam 10, tapi mereka harus tetap datang jam 9 karena menyiapkan keperluan kafe.

Aisyah bergegas menuju lokernya, kemudian dia mengambil seragam serta Apron yang dia akan gunakan untuk bekerja kemudian dua berjalan ke arah toilet wanita untuk mengganti pakaian.

"Kebetulan sekali kau sudah datang," kata Ben pada Aisyah yang baru keluar dari dalam Toilet, setelah dia mengganti pakaian dengan pakaian kerjanya.

"Ada apa memangnya Bos?" Tanya Aisyah bingung karena jarang-jarang Ben mencarinya.

"Sebuah perusahaan besar memesan kopi hot americano sebanyak 10 gelas untuk meeting perusahaan. bosnya adalah pemilik tempat yang aku sewa ini dan dia hanya ingin dibelikan kopi dari tempat kita ini, namun dia meminta kau yang membuatnya, karena dia mengatakan kopi buatanmu sangat berbeda. Dia minta dibuatkan double shot untuk setiap gelasnya,mungkin agar orang yang meeting bersamanya tidak mengantuk hehehe." Tanpa menunggu perintah kedua kalinya , Aisyah bergegas menuju mesin kopi lalu dia dengan cekatan meracik kopi yang dipesan oleh orang yang katanya memesan sebanyak 10 gelas untuk meeting siang ini dan pemilik tempat yang disewa oleh Bosnya.

"Sudah siap bos," kata Aisyah memberikan 10 cup kopi Americano buatannya.

" Dia juga mau minta kau yang mengantarkannya langsung, karena akan ada yang akan dibicarakan denganmu. Jadi aku minta

tolong kau mengantarkan ke sana. namanya Tuan Chris Axel dia bilang harus kau yang mengantarnya dia tidak mau ada orang lain yang mengantarnya, agar dia bisa memastikan orang yang membuat kopi adalah benar kamu, bukan buatan orang lain. Dia juga ingin mengatakan sesuatu tentang ruko ini dan dia hanya ingin bernego dengan mu," kata Bens Menjelaskan mengapa Axel menginginkan Aisyah yang mengantarnya.

"Maksudnya bernego bagaimana kak?" Tanya Aisyah tidak mengerti.

"Dia akan membicarakan masalah sewa ruko ini karena bulan depan sewa ruko ini akan habis, dia ingin membicarakan denganmu," jelas Ben yang membuat Aisyah masih bingung.

"Lalu nanti saya harus mengatakan apa tentang sewa ruko ini?" Karena dia tidak mengerti tentang permasalahan harga sewa ruko ini? Tanya Aisyah sambil memandang Ben.

"Kalau dia mengatakan tentang kenaikan harga sewa ruko ini kau cukup dengarkan saja. kalau dia mengatakan ada syaratnya agar dia tidak menaikan harga sewa ruko ini, kau tanyakan saja apa syaratnya. jika syaratnya menyusahkanmu, tolak sajanya. Tidak masalah kalau dia menaikan 10-20,% dari harga sewa sekarang, aku masih sanggup membayarnya," kata Ben mengarahkan Aisyah. Dia menganggukan kepalanya, mengerti apa yang dimaksud oleh Ben.

"Nanti aku bertemu siapa disana?" Tanya Aisyah karena dia takut salah orang.

"Nanti kau ke sana dengan Anton, dia akan mengantarkanmu. Sampai disana katakan pada security bahwa Tuan Axel memesan minuman tersebut dan meminta kau yang langsung mengantar pada tuan Axel, itu pesan sekretarisnya yang tadi disampaikan padaku dan jika security itu tidak percaya suruh saja dia menelpon bosnya langsung," kata Ben menjelaskan pada Aisyah.

"Satu lagi, Dia juga belum membayar kopi yang dipesan, dia bilang akan membayarnya jika kau yang mengantarnya," kata Ben lagi Aisyah menganggukan kepalanya, mengerti. Aisyah merapikan minuman yang sudah selesai ia buat, masih terasa panas karena memang baru saja dia buat lalu dimasukkannya ke dalam kantong-kantong yang memang dikhususkan untuk take away para pelanggannya.

"Ayo kita berangkat sekarang, kantornya tidak jauh dari sini, 10 menit juga sampai," kata Aisyah kepada Anton, mereka berangkat menuju kantor Axel dimana kantor tersebut merupakan pusat perkantoran yang lumayan besar dan terkenal.

Setelah menemukan alamat yang diberikan oleh Ben, Aisyah turun dari motor dan berjalan menuju lobby kantor tersebut. Sangat luas dan nyaman lobi perkantoran tersebut.

"Selamat siang Nona ada yang bisa saya bantu?" Tanya security pada Aisyah Ketika dia masuk ke di lobi kantor tersebut.

"Siang Pak saya mau mengantarkan minuman pesanan Pak Axel, namun dia memintanya saya untuk mengantarkan langsung padanya," kata Aisyah kepada petugas keamanan kantor tersebut.

"Kau ini kan hanya sebagai pengantar makanan, tidak usah mengatur, biar aku yang mengantarkan ke dalam kau tunggu saja disini kalau memang belum dibayar," kata petugas security tersebut dengan sangat angkuh.

"Maaf Pak tapi pesan Bos saya begitu Jadi Bapak silahkan tanyakan saja kepada sekretarisnya, karena jika saya tidak langsung mengantarnya dia tidak mau membayarnya," jawab Aisyah karena security tersebut tidak memperdulikan perkataan Aisyah dan aisyah juga tidak mau disalahkan oleh bosnya jika sampai Axel tidak mau membayarnya.

"Sudah jangan banyak ngomong, sini berikan padaku, kau tunggu disitu duduk jangan kemana-mana," bentaknya pada Aisyah.

Aisyah akhirnya terpaksa memberikan kopi yang dia bawa kepada petugas keamanan tersebut. Dia kemudian duduk di sofa yang ada di lobi kantor tersebut. beberapa orang yang lalu lalang melihat ke arahnya, begitu juga resepsionis yang sedang bertugas, namun Aisyah tidak perduli yang penting kopi yang dibuat dan dibawanya ke tempat ini dibayar.

"Tapi bagaimana dengan masalah sewa tempat," katanya bingung namun tidak bisa melakukan apa-apa.

Sementara itu petugas sekuriti tersebut dengan berlenggang kaki berjalan menuju lift, untuk naik lantai dimana ruangan direktur Kris berada. Sesampai di lantai yang dituju, dia menghampiri meja sekretaris Kris dan tersenyum.

"Untuk apa kau kemari? Bukankah tugasmu itu menjaga di bawah?" Tanya wanita yang duduk di meja yang bertuliskan Sekretaris, dengan nada ketus ketika sekuriti tersebut berdiri di depannya.

"Seharusnya kalau memang ada paket, kau bisa memanggil petugas sekuriti di sini untuk mengambil barangnya," kata sekretaris Kris kembali membentak dan menatap kesal pada security tersebut.

"Maaf, karena saya hanya mau memberikan ini kopi pesanan Tuan Axel, sepertinya belum dibayar. Aku tidak tahu berapa totalnya Karena Wanita itu tidak memberikan bonnya padaku. Dia juga memaksa untuk mengantarkan langsung pada Tuan Axel tapi aku tidak percaya, makanya aku antar langsung kesini," kata penjaga tersebut sambil meletakkan kopi yang tadi dibawa Aisyah di atas meja sekretarisnya Axel.

"Ini kan kopi yang dipesan Bapak, dan dia meminta petugas yang mengantarnya membawanya langsung kemari. Mengapa Kamu sok-sokan yang membawanya kemari? Apa kau mau kena semprot Bapak. Pasti kau yang melarangnya untuk naik ke atas bukan? Kan sudah aku bilang, kalau apa-apa tanyakan dulu baru bertindak, kau ini benar-benar bodoh dan selalu saja membuat orang kesal saja," Kata sekretarisnya Axel, kembali membentak sambil menatap petugas sekuriti itu dengan marah.