Semuanya sudah diatur jauh sebelum permulaan.
Semua tidak bisa dijalankan hanya dengan modal kuat saja, tekad, semangat pantang menyerah, dan selalu berpikir positif, hingga kita bisa melewati rasa takut akan kematian itu.
Saat mereka berjalan, Mafu mencoba mendekati Anko yang ada di barisan agak belakang ini, "Anko, apa kau sekarang baik-baik saja?" dia bertanya untuk memastikan kondisi gadis seperempat baya yang tadinya sempat tidak sehat ini.
Meskipun masih ada rasa takut yang membuatnya gemetaran tapi, dia tetap tersenyum pada lelaki imut yang telah mencemaskan dirinya ini, "Ya, aku baik-baik saja." Sebisa mungkin dia ingin menjawabnya dengan optimis.
"Benarkah?"
"Ya, benar." Dia menjawabnya dengan optimis lagi sekalipun Mafu telah berkali-kali menanyakannya.
"Kalau kau merasa kesulitan atau tidak kuat nanti, kau bisa memanggilku dan meminta tolong padaku." Ucap Mafu dengan sikap bijaknya.
"Ya." Jawab Mafu dengan optimis lagi.
