Chereads / Two Marriage by Accident / Chapter 6 - Part 5

Chapter 6 - Part 5

"Om... kalau Om minta Igi buat jagain Una, Igi tidak keberatan Om! Tapi kalau untuk menikahi Una, Igi tidak bisa Om!" tolak Irgi terang-terangan

Ayah Brata tercengang mendengar jawaban Irgi yang sangat terang-terangan, ditambah lagi dengan tangan Irgi yang melepaskan genggamannya dari tangan kanannya Ayah Brata semakin membuat Ayah Brata terluka karena tindakan itu sangat kentara sekali menunjukan kalau Irgi sangat tidak ingin menikahi Aruna.

"Kenapa?" tanya Ayah Brata yang hanya sanggup mengucapkan satu kata karena sesak di dadanya yang tak tertahankan setelah penolakan Irgi.

"Igi bener-bener minta maaf ya Om! Igi tidak mau kalau menikahi wanita yang cacat! Una itu sudah tidak bisa berjalan lagi, kakinya lumpuh!" terang Irgi

Air mata Ayah Brata mulai muncul dan menggenangi area matanya, tetes demi tetes meluncur jatuh melewati pelipis matanya setelah mengetahui keadaan anaknya yang ternyata mengalami kelumpuhan kaki.

"Maaf Om, Igi tidak bisa berlama-lama di sini, besok ada tes. Igi pamit ya Om!" Irgi pergi meninggalkan ruang inap VIP itu dengan langkah yang lebar dan tidak terselip sedikitpun rasa bersalah dalam hati setelah menyakiti perasaan Ayah Brata yang umurnya tidak lama lagi.

Kini tangis Ayah Brata semakin menjadi setelah ditinggal pergi Irgi, keadaannya begitu menyedihkan.

"Om, biar saya saja yang menikahi anak Om!" ucap Jagad tiba-tiba

Ayah Tirta dan Ayah Brata langsung menoleh ke arah Jagad.

"Ijinkan saya menikahi Una, Om!" pinta Jagad mantap

Baik Ayah Brata maupun Ayah Tirta hanya terdiam mendengar perkataan Jagad, mereka tidak percaya Jagad dengan berani mengajukan dirinya sendiri untuk menikah dengan Aruna yang divonis oleh Dokter kemungkinan akan mengalami kelumpuhan kaki.

"Gad, kamu serius?" bisik Ayah Tirta kepada anaknya

"Iya, Yah!" Jagad mengangguk mantap

Ayah Tirta tidak keberatan sama sekali dengan keadaan Aruna yang mengalami kelumpuhan karena dia sadar bahwa kecerobohan Jagad lah yang menyebabkan Aruna lumpuh. Dia bertanya seperti itu karena besok Jagad akan menikah dengan Yuna, jika malam ini Jagad menikahi Aruna lalu bagaimana dengan pernikahannya besok dengan Yuna, apakah akan dibatalkan.

"Tapi Una lumpuh, Nak! Apa kamu tidak keberatan menikahi wanita yang lumpuh?" tanya Ayah Brata

"Saya tidak keberatan, Pak!" jawab Jagad mantap.

"Terimakasih ya!" Ayah Brata menangis kembali karena merasa terharu dan bersyukur karena ada laki-laki yang sudi menikahi Aruna yang cacat.

"Kok nangis lagi Pak?" Jagad menghapus air mata Ayah Brata, "Jangan nangis lagi ya Pak! Saya akan jagain Una dengan sebaik-baiknya!" janji Jagad

"Makasih ya, Nak! Tolong jaga Una dengan baik ya!" pinta Ayah Brata

Jagad mengangguk sambil tersenyum ke arahnya Ayah Brata.

Kembali ke masa sekarang

Pandangan matanya Jagad kosong sepanjang perjalanan pulang ke rumahnya.

Ayah Tirta hanya memandang sesekali ke arah anaknya sambil mengemudikan mobilnya.

Jagad merasa sangat bersalah atas kematian Ayah Brata, dia juga sangat merasa bersalah atas kelumpuhan kakinya Aruna.

"Yah, yang aku lakukan tadi benar kan Yah?!" tanya Jagad dengan suara lirihnya

"Iya!" Ayah Tirta mendukung keputusan Jagad, " Tapi... pernikahanmu dengan Yuna gimana nasibnya, Gad? Apa kamu mau batalin acara pernikahan itu?"

"Aku akan tetap menikah dengan Yuna, Yah! Yuna sudah hamil tiga bulan anak aku, Yah!" jawab Jagad jujur

Ayah Tirta hanya bisa menghela napas mendengar kenyataan ini. Ingin rasanya Ayah Tirta memaki dan memarahi Jagad namun melihat keadaan anaknya yang sedang menyedihkan seperti ini membuatnya tidak tega untuk melakukan itu, mungkin makian dan amarahnya akan dia simpan dulu untuk sementara waktu.

***