Evelyn mengedipkan matanya, menyesuaikan cahaya terang dari lampu yang membuat matanya sedikit silau. Kepalanya masih terasa pusing dan badannya masih menggigil. Ia celingukan saat sudah mengerjapkan matanya beberapa kali. Mencari seseorang yang sejak semalam menunggu Evelyn di samping, mendekap erat tubuh Evelyn, dan menenangkan Evelyn.
Evelyn mengambil bantal sebagai tumpuannya bersandar di ranjang. Matanya mengelilingi kembali inci demi inci kamar yang berukuran besar, nihil. Davit tidak ada sama sekali di sana. Ia tidak melaksanakan janjinya kepada Evelyn untuk menjaga Evelyn. Omongan Davit bullshit semua.
Lagi-lagi Evelyn hanya bisa tersenyum tipis. Ia ini siapa dan mengharapkan apa ke Davit? Hanya istri kontrak yang dipermainkan oleh peraturannya sendiri. Hanya mantan yang tidak sengaja menjadi istri, lalu akan putus setahun lagi. Harusnya Evelyn sadar diri. Jangan malah playing victim, ini memang kesepakatan awal yang Evelyn dan Davit setujui bersama.