Setelah melakukan acara yang tentunya tidak sedikit dengan Davit sang suami, tidak hanya sekadar lumatan bibir saja, tetapi diiringi dengan remasan dan lain sebagainya. Akhirnya Evelyn bisa kembali menuju mobilnya saat ini. Akhirnya Evelyn bisa kembali menetralkan perasaannya dan menuju kantor baru Revan. Entah masih istirahat atau tidak, Evelyn tidak mengerti. Evelyn rasanya sangat bersalah kepada dua belah pihak. Merasa bersalah kepada Revan karena tidak sepenuhnya memberikan cinta kepada sang kekasih, pun merasa bersalah kepada Davit karena telah berbuat khianat. Intinya, tidak ada barang satu detik pun menurut Evelyn untuk tidak merasa bersalah.