Evelyn menatap jemarinya yang terlihat sangat cantik dengan cincin yang melingkar sempurna di sana. Saat ini ia sedang melakukan perjalanan pulang dari rumah sakit di mana ia dilahirkan menuju ke rumahnya. Pasti Gracia dan Watson sudah menunggunya di sana. Evelyn jamin itu. Pantas saja beliau berdua pergi ke rumah Evelyn dan Davit. Ternyata ini penyebabnya, mereka bersekongkol dengan suaminya.
Davit yang tengah fokus menyetir mengalihkan tangannya, yang semula di kemudi mobil, kini tepat di atas tangan lembut milik Evelyn. Pria itu mengusap dengan penuh kasih sayang tangan tersebut. "Aku sayang banget sama kamu, deh."
Evelyn terkekeh sejenak. Ia masih tidak menyangka jika yang berbicara seperti itu adalah sosok yang pernah ia pacari dulu. Pacar yang tak pernah mencari topik, jarang sekali merespon apa yang Evelyn ucapkan. Pacar yang kaku dan datar. "Aku juga sayang banget sama kamu. Gak ada alasan aku buat gak sayang ke kamu. Kita akan menjadi pasangan suami istri paling bahagia."