Evelyn mengerjapkan matanya saat bagian bawah dari tubuhnya merasa sangat sakit. Ia langsung melihat wajah suaminya yang tengah menatapnya dengan lembut. Suaminya yang tampan itu tersenyum saat pandangan mereka berdua bertemu. Evelyn pun langsung turut tersenyum membalas hal tersebut.
"Good morning, Sayang!" sapa Evelyn dengan suara seraknya. "Kamu kok gak bangunin aku sih? Kamu udah bangun dari tadi ya?" tanya perempuan itu dengan wajah ngambek. Ia kan tidak suka jika sang suami bangun jauh lebih awal sebelum Evelyn.
"Morning too! Sengaja gak aku bangunin emang, soalnya aku gak mau kamu tidur kamu keganggu. Kamu pules banget, Sayang. Kondisi kamu gimana? Apa masih sakit? Aku semalem kasar banget ya." Rasa bersalah selalu menghantui Davit sepanjang malam, padahal yang dilakukan pria itu bukanlah hal yang salah. Ia malah melakukan hal yang benar. Ada rasa sangat bahagia juga akhirnya bisa mendapatkan haknya yang telah lama ia inginkan.