Pagi itu menunjukkan pukul 05.30 dan Ara masih menyibukkan dirinya bergulung di balik selimut dan masih sibuk dengan dunia mimpinya sampai akhirnya bibi Rina masuk ke kamarnya dan membangunkan untuk pergi sekolah.
"Non Ara bangun non, non ayo bangun" ujar bik Rina sedikit mengguncangkan tubuh Ara yang masih terlelap
"Emhhhh" dan Ara hanya mengerang dan merubah posisi tidurnya menjadi tengkurap
"Non Ara ayo bangun non, udah jam setengan enam non nggak mau sekolah? Nanti telat lagi lho non" ujar bik Rina masih berusaha mengguncangkan tubuh Ara dengan sedikit keras
" Ada apasih bik orang masih pagi juga, udah deh jangan ganggu Ara tidur masih ngantuk emhhh" ujar Ara
"Aishh non Ara jangan marah ya kalau telat lagi, bibik udah bangunin non lho kalau sampai telat lagi bibik nggak tanggung jawab lho ayo non Ara bangun" ujar bik Rina sedikit meninggikan suaranya sampai akhirnya Ara teringat sesuatu
" Jam berapa bik?" tanya Ara langsung bangun dan duduk
" Sudah jam setengan enam non belum lagi non harus mandi berdandan dan sarapan bisa telat lagi lho non kalau non nggak beranjak sekarang" jelas bik Rina sudah menyingkap selimut Ara dan mulai meliptnya supaya tidak di pakai bergulung lagi
"Hahh ! jam setengah enem, haduhh mana gue belum ngapa-ngapain ada janji sama Azka lagi haduhh gimana ini" gerutu Ara setelah sadar dan nyawanya perlahan terkumpul
"Iya makanyya non langsung mandi sekarang sudah bibik siapkanair hangat di dalam kamar mandi" sahut bik Rina mengambilkan tas dan perlengkapan sekolah Ara lainnya dan di bawa ke meja belajar