Attar benar-benar tidak menduga kejadian itu. Ia senyum-senyum sendiri dengan kondisi jantung yang terus berdegup kenjang. Ia menutup wajahnya menyembunyikan exprasi cintanya. Ais berlari mungkin sedikit malu dengan apa yang baru dilakukannya. Attar berjalan cepat mengejar sang istri, langkahnya membuat ia berlari. Ia sampai disamping istrinya. Kedua insan itu malu-malu.
"Lho mana tadi sajaddahku." Attar mencari, Aisyah memegang pundaknya, dengan cepat Attar menangkap tangan istrinya.
"Eh ketemu." ucap ringan Attar.
"Ini tangan aku, jangan modus deh." tegur Ais yang tersipu.
"O. Maaf." Attar melepaskan.
"Astagfirullah, gagal fokus aku, dekat dengan mu aku jadi lobet." jelas Attar.
"Ah ..."
"Belum apa apa sepertinya kamu sudah bosan dengan ku. Aku tak sempurna." Attar merendah. Ais menggenggam tangan suaminya.
"Aku ingin selalu seperti ini." ucap Ais pelan, Attar berjalan satu langkah pas didepan Ais, tangan kirinya menarik pinggul kecil Ais.