Rasa di malam ini sangat mengerikan. Angin yang membawa hujan dan membasahi tirai dari satu jendela. Rahmat melihat keadaan anaknya, yang tentu saja tetap hangat dalam kotak inkubator. Rahmat berjalan pelan menuju kamar istrinya ketika sampai di ruangan itu, Rahmat menutup pintu.
Rasa rindu membuncah seketika, "Izinkan aku tidur di sampingmu malam ini sayang. Di sebelahmu, aku akan mengusahakan agar aku tidak terlelap." ucap Rahmat berbaring miring di samping Aida yang penuh peralatan, ia berhenti bergerak agar tidak menyenggol apa pun yang menjadi lantaran kekuatan Aida untuk bertahan. Ia hanya menatap punuh cinta ke Aida.