Di malam yang sama dibeda tempat, Fania masih terbaring tidak berdaya di atas ranjang Rumah sakit, Hanif datang dengan makanan yang sudah di buatnya.
"Assalamualaikum sayang ..." sapanya sambil meletakkan makanan diatas laci, Hanif mengecup kening istrinya.
"Wa'alaikumsalam ..." suaranya masih terdengar lemas. Hanif membantu istrinya bersandar.
"Aku kenapa?" tanya Fania penasaran dengan keadaanya.
'Aku harus menjawab apa.' batin Hanif lalu mengambil makanan, ia mengangkat sendok hendak menyuapi Fania, Fania mencegah tangan Hanif.
"Tolong jawab ..." suara lembut dari Fania dengan pecaha air mata penuh kepedihan, Hanif tersenyum.
"Kamu kelelahan." jawab Hanif, Fania memukul tanpa tenaga dan pelan dada Hanif. Berderu tangisan dari istrinya.