Tiada yang menduga jika semua akan begini. Reza berjalan pelan ia akan kembali ke rumahnya. Setelah seharian kerja. Penatnya tidak dirasa karna bahagia atas kehamilan sang istri. Ia segera mempercepat langkahnya, rasa rindu tiba-tiba bergejolak dan memicunya agar segera bisa berjumpa dengan Riana.
Reza membuka pintu dengan, "Assalamualaikum." Reza melangkah memasuki rumahnya.
"Apa ini." tanpa menjawab salam Riana melempar barang-barang Reza, dan karna kehilafannya foto Vina terlempar dari selipan di salah satu buku tebal yang di lepar Riana.
Reza mengambil foto itu dan merobeknya lalu membuang di kotak sampah.
"Aku yakin selama ini aku tersiksa, aku memang tidak bahagia ..., karna memang sampai saat ini aku tidak bahagia. Walau ada janin di perutku, tapi aku muak." Riana membuang wajah tidak sudi melihat Reza, Reza membuang napas berat lalu mengangguk.