Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun.
Setelah mendengar kabar pernikahan Sabrina, waktu itu, Azka melarikan diri tanpa meninggal kan jejak. Hari silih berganti. Satu tahun berlalu dengan begitu saja, Azka berusaha menyembuhkan luka hati namun tak berhasil.
Azka sangat tenang berada di pesantren
Malam itu Azka kembali ke rumah megahnya, setelah satu tahun pergi ke Banyuwangi untuk menenangkan diri, dan menimba ilmu agama di pesantren kecil, yang santrinya hanya tiga ratusan.
Di dalam pesawat Azka memejamkan mata.
"Seakan aku tidak ikhlas, ya Allah ... Sabrina ...
Ku tak bahagia. Melihat kau bahagia dengannya. Aku terluka.
Tak bisa dapatkan kau sepenuhnya ...
Aku terluka. Melihat kau bermesraan dengannya. Ku tak bahagia.
Melihat kau bahagia. Harusnya aku yang di sana. Dampingimu dan bukan dia
Harusnya aku yang kau cinta dan bukan dia. Harusnya kau tahu bahwa
Cintaku lebih darinya