Adiba manarik tangannya dari genggaman Akmal. "Mas sama sekali tidak memperjuangkanku." Adiba membuang wajah ke arah lain.
"Ha ... Aku memperjuangkanmu dalam setiap doaku. Tetapi lelaki sejati yang mencintai seorang wanita itu tidak pernah memaksa perasaannya. Lelaki sejati pasti akan selalu mendoakan wanita yang dicintainya dalam kebahagiaan. Adiba kamu pasti sudah tahu cintaku seperti apa. Di dalam lubuk hatiku, aku ingin mempertahankanmu, ingin memilikimu. Ingin bersama-sama denganmu. Namun, kamu sudah mengenalku dari dulu, aku lebih mementingkan kebahagiaanmu. Aku tidak ingin memilikimu dengan egois. Aku tidak ingin memilikimu karena nafsu."
Adiba menatap Akmal, dengan berkaca-kaca. Seketika Adiba memeluk Akmal. Adiba menangis dalam pelukan Akmal. "Jahat ... jahat. Kalau memintaku kepada Allah, minta sepenuhnya jangan ragu. Karena aku yakin Allah pasti akan membuat kita bahagia."