Suara azan Isya berkumandang, Sabrina tetap menanti Kakaknya pulang dengan membaca buku sementara Adiba tetap di tempat salat.
Sabrina sedikit merasa cemas, namun perasaan was-was nya hilang ketika suara ketukan pintu terdengar.
Sabrina segera meletakkan buku dari almarhum Ridwan dan bergegas membuka pintu dengan semangatnya. Ternyata kurir mengantar pesanan makanan.
"Terima kasih."
"Sama-sama."
Sabrina menerima dan segera masuk. "Semoga Kak Akmal segera datang. Masa mau melamar datangnya terlambat." Sabrina segera pergi ke dapur untuk mempersiapkan segalanya. Dia mengupayakan agar tempat Sederhana itu menjadi romantis.
Tak lupa Sabrina meletakkan bunga mawar di tengah meja makan. "Lamaran macam apa tidak ada cincin. Heh ...."
Drettt!
Sabrina segera melihat ponselnya. Matanya terbelalak melihat cincin kecil yang di hiasi lima berlian hasil foto kakaknya.
[ Apa menurutmu jenis cantik untuk Adiba?] tanya Akmal dalam chatnya.