"Ini nanti sambil beli." Sabrina mengulurkan tangan lalu mencium punggung tangan Akmal. Adiba pun mengikuti Sabrina, membuat Akmal semakin dagdigdug.
"Kak, titip martabak rasa cinta untuk Mbak Diba, oke ...!" Sabrina kembali keceplosan. Adibah memandangi Shabrina penuh tanda tanya. Keduanya duduk di depan televisi.
"Aku belikan, tapi mana ada rasa cinta?" tanya Akmal sambil berjalan cepat kemudian bergumam, "Yang berasa itu cintaku." Akmal tersenyum lalu pergi. "Assalamualaikum ...!"
"Waalaikumsalam." Keduanya serempak. Pintu sudah di tutup.
"Mbak Diba, pacar Mbak itu sangat luar biasa Masya Allah. Maaf ya Mbak Diba Aku tadi baca bukunya Mbak."
"Aku malah lupa sama isinya Sabrina, sudah lama sekali aku tidak membaca. Mungkin 1 tahun lalu, karena Kak Ridwan sangat banyak memberikan buku. Tulisannya pun pasti sudah lusuh."
"Mbak, boleh aku membacanya?" pamit Sabrina.
"Silahkan, aku juga ingin dengar," kata Adiba.
