Mobil masih melaju suara audio masih menyala.
Cerpen.
Anin sama sekali tidak terbebani oleh Vira. Dia ikut bahagia dan menyibukkan diri di Pondok.
Perasaannya semakin tenang ketika dia di sibukkan dengan kegiatan. Anin pun mulai berkreasi dengan kemampuannya. Saat senggang dia membuat kerajinan.
*****
Semakin cepat waktu berlalu. Kini usia Anin sudah bukan gadis lagi. Ibunya sering mencari sosok pria untuk bisa menikahi Anin. Namun Anin merasa tertekan karena hal itu.
Sedang di sana terlihat kebahagiaan dari Vira yang sudah mempunyai momongan.
Ada perasaaan sedih namun Anin harus menerima. Karena usia juga dia malu kembali ke pesantren.
Waktu terus bergulir hingga, malam hujan deras itu Anin membaca pesan dari Saif yang sudah tak pernah ia temui selama tiga tahun.
[Assalamualaikum. Bagaimana kabarnya. Aku sangat dilema, aku sudah mengatur bahasa, apa aku benar sudah meyakinimu? Apa kira-kira kamu belum ada yang memiliki?]