Mentari tenggelam matahari tenggelam dan datanglah waktu malam. Sabrina terlihat masih senyum-senyum sendiri.
Sweet-sweet!
Suara dari Akmal menyadarkan lamunan Sabrina.
"Jangan majnun!"
"Iih kakak jahatnya ... aku tidak Majnun. Hanya sedang kasmaran saja, ya Masa dia chat begini. Doakan aku ya agar ketika aku shalat tidak membayangkan wajahmu ah ... kan aku jadi baper."
"Hanya seperti itu Kamu ketawa-ketawa sendiri. Hehehe. Alhamdulillah kalau kamu senang. Sudah tidur sana, besok katanya mau diajak jalan-jalan."
"Terima kasih. Asiap grak," kata Sabrina penuh semangat. Sabrina mulai melangkah.
"Aku tidak mau adikku di-php-in, jadi lebih baik suruh dia datang dan melamarmu. Pacaran setelah menikah dijamin lebih indah. Aku tidak mau kalian hanya menjalin hubungan seperti itu, lebih baik segera dihalalkan."
"Kakak ku yang ganteng. Cuma teman ... kok," kata Sabrina namun terlihat malu-malu.