Mentari beranjak, sedari tadi pagi Sabrina terlihat senyum-senyum sendiri.
Ketika mendorong Adiba terdengar jika ponselnya terus bergetar.
"Sepertinya sangat happy, Alhamdulillah kalau kamu bahagia."
"Dulu Mbak, jam tidur ku terasa terganggu dan hancur ketika Aku terbelenggu oleh rindu. Ah, aku mulai lebay," ucap Sabrina dengan suara riang.
"Mbak, pasti pernah kan, merasakan rasa yang unik. Rasa gado-gado atau nano-nano yang tidak bisa dikatakan saat jantung berdebar, pipi terasa panas, tangan mulai mendingin namun berkeringat, ah ... rasanya tidak karuan." Sabrina benar-benar menunjukkan kalau dia sedang kasmaran.
'Aku merasakan semua yang dirasakan oleh Sabrina ketika bersama Mas Akmal. Kak Ridwan, katakan kepadaku, Apakah salah jika aku jatuh cinta lagi? Sedangkan Mas Akmal adalah muhrimku,' batin Adiba.
Sabrina sampai di dapur bersama Adiba. Menghentikan kursi roda Adiba dan mengambil ponselnya.