Sabrina sadar kalau ponsel Akmal masih terbawa olehnya. Sabrina sampai di rumah, dia menghampiri Adiba lalu duduk di pinggir ranjang.
"Mau istirahat Mbak? Yok, aku bantu." Sabrina menuntun Adiba ke ranjang.
"Asma binti Abu Bakar ash-Shiddiq."
"Allahu Akbar, apa ini?!" Sabrina sangat terkejut dan jingkat.
Sabrina baru sadar kalau ponsel Akmal dibawahnya dan tiba-tiba menyala karena tergeser layarnya.
"Huft ... kaget." Sabrina tidak memutar audio itu, dia masih mengendalikan diri yang terguncang.
"Itu suaranya almarhum," kata Adiba. mendengar itu Sabrina semakin terkejut.
"Ha ...?"
"Suara kenangan antara Mas Akmal dan Kak Ridwan," jelas Adiba. Sabrina membuang napas lega kemudian menghempaskan badannya ke kasur.
"Tapi tiba-tiba aku ingin dengar, aku nyalakan ya mbak," pamit Sabrina.
"Yok, kita dengarkan," kata Adiba yang lalu menyenderkan punggungnya ke bantal yang berdirikan. Kedua wanita cantik ini mulai menyimak.