"Oh iya. Sayyidina Ali mencintai dalam diam," gumam Adiba.
"Mau dengar kata-kata mutiara beliau?"
"Boleh," jawab Adiba sambil duduk miring menghadap Akmal. Membuat Akmal mendadak tidak berkutik.
"Sabar sesaat saja di saat marah akan menyelamatkan kita dari ribuan penyesalan. Ali bin Abi Thalib
Kehidupan ini tidak lain hanyalah seperti bayangan awan, mimpinya seorang yang tertidur. Berikan perhatian dan bersikap baiklah kepada istrimu. Dia adalah bunga yang lembut, bukan budak rumah tanggamu. Ali bin Abi Thalib."
"Sangat bagus."
"Jadi teringat sebuah hadist."
"Hadist Apa?" tanya Adiba dengan wajah penasaran.
"Seperti ini, dari kitab Uqudulijaini bab 15. Ali RA mengatakan, aku berkunjung kepada Nabi SAW bersama Fatimah RA. Sampai di rumah beliau, kujumpai beliau sedang menangis terisak isak, Aku bertanya: "Bapak dan Ibuku menjadi tebusan atas kesedihanmu, wahai Rasulullah, apa sebenarnya yang menyebabkan engkau menangis seperti itu?"