Setelah berbincang, Sabrina membantu Adiba untuk bersuci. Adiba juga melaksanakan shalat asar dengan kemampuannya.
Sementara Akmal datang, dan Sabrina langsung menyambutnya.
"Assalamualaikum." Akmal menatap dengan penuh curiga dan sudah yakin jika nanti dia akan diinterogasi oleh Sabrina.
"Waalaikumsalam." Benar saja, Sabrina lalu meraih tangan kakaknya dan mungkin tersenyum dari balik cadar.
"Jadi bagaimana Kak, menurut Kakak, gay itu apakah penyakit gangguan jiwa?" tanya Sabrina dengan cepatnya.
"Sesuai penelitian sebenarnya tidak, bukan penyakit gangguan jiwa, tapi juga sulit disembuhkan." Akmal duduk, Sabrina juga, Sabrina duduk di kursi depan Akmal.
"Jadi bagaimana? Apa kira-kira Kakaknya Naina itu bisa membaik atau memang sulit? Itukan kebutuhan biologisnya. Ya Allah ... seram rasanya. Bagaimana menurut kakak?" tanya Sabrina sambil mencondongkan tubuh ke depan.