Rintik hujan tidak kunjung berhenti, Adiba yang menaikan wajah terpesona ingin menyentuh air hujan itu.
"Ya Allah, aku ingin menikmati yang Engkau berikan." Adiba meletakkan ponsel Akmal dan berusaha berdiri sendiri tanpa bantuan siapapun untuk bisa meraih keinginannya.
Pandangannya fokus ke depan dia mulai melangkahkan kaki.
"Jangan putus asa walau berat ..." Adiba melangkah dengan susah payah. Tidak ada tempat untuk berpegangan langkahnya menyeret pelan ke depan dengan penuh keinginan.
Sementara di dalam mushola Akmal tengah mengaji. Untuk sejenak Akmal menoleh ke Adiba, dia tidak melihat Adiba di serambi kemudian dia segera menutup Al Quran, bangun dan berjalan setengah lari untuk mencari Adiba.
Akmal menyaksikan tekad Adiba yang tidak mudah putus asa dia tersenyum dan bersyukur pelan melihat Adiba yang penuh semangat. Adiba terus berjalan Akmal melihat ponselnya.
Brugh!