Sabrina benar-benar bingung harus berbuat apa. Sementara di sana Adiba terlihat sangat ketakutan. Kata-kata Akmal semua terngiang di dalam pikirannya. Membuat dia pasrah.
'Allah ada dan melindungi, Adiba jangan takut ...' Adiba terus menguatkan diri dalam hati.
"Pak ... tolong dong, Pak ... lepasin. Bapak boleh ambil semuanya yang ada di rumah. Tapi tolong jangan sakitin ...." Sabrina berusaha mengatakan dengan suara bergemetar, membujuk dengan wajah yang melas.
"Jangan banyak bicara kamu! Diam! Jongkok! Jangan bergerak, sekali bergerak leher wanita ini akan aku gorok!" ujar pria itu dengan sangat kasar bahkan sampai menaikkan wajah Adiba. Adiba hanya bisa menelan salivanya dan meneteskan air mata.
'Mas Akmal ... Ya Allah kirimkan isyarat kepada Mas Akmal. Ya Allah ... ya Allah ....' Di dalam rasa takutnya Adiba terus mengirimkan surat Fatihah kepada Akmal. Supaya Allah memberi isyarat kepada Akmal. Adiba yakin tidak ada yang tidak mungkin jika Allah menghendaki.