"Siapa?" sambut Adiba ketika Akmal masuk ke mobil.
"Temannya Sabrina. Bismillah, kita pulang," ujar Akmal.
Adiba masih menekan tombol audio.
'Dia masih sangat mencintai Ridwan. Sepertinya keadaan sudah membaik, jadi aku harus menghindar dan menjelaskan kepada tunanganku. Pasti dia marah, ya Allah ....' batin Akmal dalam rasa cemasnya.
Mobil menyala di dalam suasana yang sangat sunyi. Suara Ridwan sangat jelas, mereka dengar karena keduanya saling diam.
"Jadi semua nasab berujung kepada Nabi Muhammad? MasyaAllah, ini nih kamu selalu membuat aku semangat dan tidak bisa tidur, Rid ceritakan dengan panjang lebar dan jelas." Suara Akmal kagum.