Kedua insan masih di ruang tamu.
"Mbak Aida sama Mas Rahmat ngapain ya?" tanya Attae penasaran sambil melihat ke kamar, "Ayo ke kamar tamu," ajak Attar.
"Ngapain, di sini saja tidak baik slubukan di rumah orang. Lagian sudah jelas jaga mereka Fahim lah ...." ujar Ais
"Barang kali keluar masuk, kala tulit-tulit mengeraskan kan mubadzir," gurau Attar, Ais hanya nyengir.
"Ih ... Aku tidak dengar, "sahut Ais sambil menutup telinga merasa risih. "Kak Attar tidak bohong lagi dosa, aku tidak suka kalau ditanya bilang saja dan jujur memang kita berkomitmen kan?" tegur Ais, Attar mengangguk.
"Iya ... Hubby, aku akan jujur, jujur banget, ya sudah aku harus kesekolahan, bentar hanya dua jam paling lama, jangan cemburu ada Nisa lo," ujar Attar menggoda.
"Ya sana," keluh Ais, Attar mengacak-acak kepala Ais, "Ih...." Ais lalu mengecup tangan suaminya.