Mereka berpelukan dan saling berbagi perasaan. Bian dengan tenang mendengarkan ungkapan hati dan pikiran Mayang. Kekhawatiran yang tidak biasa dari seorang wanita muda berstatus mafia, yang memutuskan jatuh cinta.
"Percayalah, kamu tidak perlu menghawatirkanku secara berlebihan. Cukup menerima cinta ini dan membalasnya padaku, kita akan bahagia," Bian menenangkan Mayang.
"Walau aku tidak sekuat dirimu, walau aku bukan pemimpin mafia sepertimu, aku mampu mengerahkan dunia untuk melindungimu, itu tidak mustahil, May!" bathin Bian yang terdiam memeluk Mayang.
"Sayang, jadi apa yang kamu pikirkan sekarang?" panggil Bian.
"Mmm, entahlah. Aku tidak ingin memikirkan apapun sekarang. Aku hanya ingin berpelukan seperti ini, rasanya begitu nyaman," jawab Mayang tanpa menoleh. Menikmati moment hangat seperti ini.
