"Dengarkan aku!" ucap keduanya bersamaan kemudian diam secara bersamaan juga.
"Aku dulu yang akan bicara dan kau akan mendengarkannya!" Bian memaksa.
"Punya hak apa kau hingga bisa mendahului ucapanku, hah?" sangkal Lion.
"Terserah apapun yang kau katakan. Tapi camkan ucapanku baik-baik. Aku tidak selemah dulu yang tidak berdaya sama sekali terhadap mafia sepertimu. Sekarang aku mampu melindungi diriku sendiri dan keluargaku. Aku bisa berkelahi dan menggunakan senjata yang mungkin tidak ada bedanya denganmu. Aku memiliki dukungan militer di belakangku untuk melindungi orang-orang yang kusayang dari serangan mafia seperti kalian! Aku tidak selemah dulu, ingat itu!"
"Jadi, aku peringatkan dirimu agar menjauh dari hidup istri dan anakku jika kau tidak ingin siapapun tersakiti. Baik kita, Mayang, ataupun Sunny!"
Bian selesai bicara dengan serius dan setelah itu Bian melangkah berbalik hendak keluar dari kamar Lion.
Bian sudah diambang pintu dan berhenti di sana saat Lion bicara.