Chereads / Kaisar Kegelapan / Chapter 7 - Tempat Tinggal Kakek Triola Di Hancurkan

Chapter 7 - Tempat Tinggal Kakek Triola Di Hancurkan

Kakek Triola yang dengan gagah dan juga berani melindungi semua hal yang bisa di lindungi, dan dia adalah seorang yang sangat besar dan juga kuat, bijaksana dan juga bermartabat, bahkan dia di hormati dan disegani oleh semua bangsa, namun para pemimpin bangsa yang sudah kehilangan akal sehat nya, mereka lupa akan jasa - jasa kakek Triola, mereka lupa siapa yang membesar kan mereka, dan mereka lupa siapa yang membuat mereka bisa memiliki kekuasaan tersebut, bagaikan sebuah kacang yang lupa akan kulit nya, itu lah mereka yang tidak mengerti dan juga tidak tahu akan hal yang harus mereka mengerti dan juga mereka pahami. Selesai sudah cerita tentang kakek Triola yang mana segala nya memang memiliki awal dan juga akhir dari sebuah cerita dan itu semua akan menjadi sebuah hal yang sangat besar dan juga hebat di kemudian hari, kakek Triola meninggal dan akan selalu di kenang, kakek Triola sangatlah pantas untuk dijuluki sang pelindung dari tiga bangsa, dan dia adalah seorang yang berjiwa besar dan sangat besar serta begitu hebat, tidak ada yang mampu untuk mengalah kan nya, andai saja bukan karena usia, dan bukan karena sakit yang dia derita, maka mustahil untuk nya di tumbang kan dengan mudah nya.

Dengan semua ancaman yang di lakukan oleh lawan – lawan nya tidak lah semua itu membuat hati nya bergetar dan juga tidak membuat diri nya untuk surut atau pun mundur dari keadaan, bagi nya itu semua adalah hal yang sangat besar dan juga merupakan sebuah kebanggan dan juga merupakan sebuah hal yang sangat besar dan juga sangat di nanti kan, itu lah yang akan menjadi hal yang sangat besar dan di nanti – nanti kan. Setelah membuat kakek Triola meninggal kan dunia, para utusan dari kaisar kegelapan membuat kerusakan yang tidak bisa mereka tolerir sama sekali, hingga akhir nya mereka tidak ada yang bisa serta tidak ada yang sanggup untuk menanggung serangan dari utusan – utusan tersebut, terjadi lah sebuah ledakan besar di tempat kakek Triola tinggal, dimana rumah yang dia buat untuk mendidik murid – murid di hancur kan dengan sehancur – hancur nya.

Tidak ada satu pun yang tersisa dari bangunan milik tempat kakek Triola tinggal, bahkan mayat kakek Triola pun terkubur di dalam nya, Tundra yang merasakan sesuatu yang sangat tidak menyenang kan bagi nya, hati nya bertanya – tanya selama dalam perjalanan nya, perasaan yang aneh dan berkecamuk, mencampur menjadi satu dalam hati nya, membuat diri nya bertanya apa perasaan yang sedang dia rasakan saat ini, dia benar – benar tidak tahu dan dia sangat tidak mengetahui nya, membuat nya menjadi sangat ingin bertanya - tanya apa yang saat ini dia rasakan perasaan apa kah ini.

Dalam perjalan Tundra yang baru saja mengantar kan Froxy ke sebuah tempat untuk dia berlatih mencari kekuatan nya yang terpendam, di saat ini juga Tundra yang dengan sigap dan sangat cepat menuju ke tempat tinggal kakek Triola, di mana memang kakek Triola hanya seorang diri menjaga tempat pelatihan nya, dan di sana juga masih banyak anak – anak yang kecil dan begitu malang nya, oleh karena itu lah Tundra dan kakek Triola menjaga mereka, karena kakek Triola yakin kalau dia bisa menjaga dan mendidik mereka semua agar mereka semua kelak bisa menjadi orang – orang yang berguna, kakek Triola pun yakin di antara mereka akan ada seseoarang yang mampu untuk mengubah dunia, harapan nya kepada daun – daun muda untuk terus maju dan berkembang sesuai dengan apa yang akan mereka hadapi nanti nya.

Karena dunia akan terus berubah, namun keadilan yang tegak tidak akan pernah berubah, meskipun banyak yang ingin menghancur kan nya, dia yakin keadilan akan tetap tegak dan juga berdiri dengan kokoh nya, dan dia meyakini itu semua akan menjadi sesuatu yang bagus dan juga membuat sebuah dunia dengan tatanan yang lebih baik, dan dia yakin akan seseorang di antara anak – anak muda yang baru ini akan ada generasi yang akan menjadi kan mereka seseorang yang sangat hebat nanti nya.

Kakek Triola yang memejamkan mata nya masih memiliki harapan dan juga kepercayaan terhadap mereka semua, dan kakek Triola yakin kalau mereka semua akan menjadi seseorang yang besar dan juga memiliki kemampuan yang akan membuat mereka menjadi seseorang yang bisa di andalkan, begitu pun dengan Tundra meyakini dan percaya dan Tundra selalu mendukung apapun yang kakek Triola lakukan, karena itu dia mendukung Kakek Triola untuk membesar kan anak – anak yang malang ini dan juga mendidik mereka hingga mereka bisa menjadi seseorang yang besar dan juga hebat nanti nya.

"Perasaan apa ini" Gumam Tundra yang sedang dalam perjalanan menuju ke tempat kakek Triola, karena Tundra merasa ada sesuatu yang menganggu pikiran nya, dia yakin ada yang tidak beres dengan orang – orang terdekat nya, dia yakin kalau ada sesuatu yang terjadi dengan kakek Triola, dalam perjalanan nya dia masih memiliki harapan, dia berharap tidak terjadi apapun dengan kakek Triola, karena dia sangat mengkhawatir kan kakek Triola, dan dia sangat ingin agar tidak ada yang terjadi apapun dengan kakek Triola, namun seperti nya dia belum mengetahui apa yang sedang terjadi dengan kakek Triola, Tundra pun dengan sangat cepat menuju ke tempat kakek Triola, dia bergegas secepat – cepat nya menuju ke tempat kakek Triola saat ini, dan dia tahu pasti ada sesuatu yang sedang terjadi, namun dia sama sekali tidak tahu apakah itu, dia pun masih terus berlari dan mencari tahu apa yang terjadi dengan keadaan kakek Triola saat ini, dengan kecepatan yang dia miliki, dia terus menerus mencoba untuk mempercepat laju nya.

Hingga akhir nya dia sudah semakin dekat, saat hampir dekat dengan kakek Triola dia melihat banyak sekali orang – orang dari kekaisaran, karena tidak ingin ketahuan kalau dia juga adalah murid kakek Triola, Tundra pun segera memutar arah, dia semakin yakin ada yang aneh, karena tiba – tiba orang – orang dari kekaisaran dan juga dari kerajaan datang dengan begitu banyak pasukan, membuat nya semakin merasa sedih dan hati nya benar – benar hancur untuk saat ini, dia berharap semoga kakek Triola baik – baik saja, dia pun pergi memutar ke arah yang lain, agar tidak ketahuan dan dia terus mempercepat laju nya, karena dia merasa semoga saja tidak terlambat, masih ada harapan di hati Tundra saat ini.