Arabella Tertawa pelan saat matanya ditutup oleh kain hitam, suaminya itu mengatakan ingin memberikan kejutan yang luar biasa.
Tapi sampai beberapa menit mereka berjalan, belum ada tanda-tanda kain di mata Ara akan di lepas.
"Sayang? Apa yang kau lakukan? Cepatlah. Apa yang mau kau bicarakan dan berikan padaku?."
"Sabar sayang, sebentar lagi sampai." Ujar Louren.
"Aku sudah tidak sabar!."
"Baiklah, baiklah.. satu.. dua.. tiga.." Louren perlahan lahan membuka kain yang menutup mata istrinya. Ara dengan perlahan mengerjapkan matanya beberapa kali dan mulai melihat ke sekeliling. Namun hanya ada kegelapan yang berada di sekitarnya.
"Louren, kau ingin berkata apa? kenapa lampunya tiba tiba mati?." Ara bertanya dengan panik.