Faisal menarik nafas panjang seperti ada beban berat yang menggelayuti hatinya.
"kenapa kamu lagi patah hati? payah begiitu aja cemen,"Irna menatap wajah keponakan, faisal melirik irna dengan malas dia neguk minumannya.
"Kenapa, kamu pikir karena sampai saat ini aku gak nikah terus ate gak paham sama urusan cinta, kamu pikir dalam urasan cinta kaya modelan kamu ini keren gitu," Irna sekali berkata akan sangat sinis.
"Ish Ate ini payah," Faisal menjatuhkan tubuhnya kembali diatas kasur.
"Eh sembarang bilang aku payah, yang payah itu kamu cuma gara-gara perempuan yang gak pernah ngangap kamu penting kamu malah jadi menyakiti diri kamu sendiri, apa namanya cinta penting kalau akhirnya cuma buat kamu terluka dan menyedihkan kaya gini, cinta yang harus kamu perjuangkan itu cinta yang bisa bikin kamu maju, bisa bikin kamu bahagia dan berguna buat orang banyak , kalau cinta kaya gini cuma cinta orang bodoh namanya," Irna berkata dengan santai sambil menikmati kopi miliknya.